Jakarta, GATRAnews – Lukisan repro maestro S.
Sudjojono dan Hendra Gunawan berjejer rapi di dinding Galeri Nasional.
Namun, tidak semua lukisan yang dipamerkan itu asli. Di antara lukisan
tersebut merupakan hasil pemalsuan yang mengatasnamakan Sudjojono dan
Hendra Gunawan.
Hal ini sengaja dilakukan oleh oknum demi meraup keuntungan dan
mengesampingkan originalitas karya seni. Agar pengunjung bisa membedakan
lukisan asli dan palsu, panitia meletakkan lukisan berdekatan. Para
kolektor lukisan rupanya sering tertipu dengan lukisan palsu. Anehnya,
sampai saat ini belum ada hukum yang gamblang mengatur masalah ini.
Perkumpulan Pencinta Senirupa Indonesia (PPSI), yang mengadvokasi
permasalahan lukisan palsu, bingung mengadu kemana. “PPSI adalah lembaga
yang dinotariskan pada 28 November 2012 dan didirikan atas dasar
kondisi seni rupa yang memilukan,” kata Budi Setiadharma, Ketua PPSI, di
Galeri Nasional, Jakarta (8/5).
Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, PPSI menggelar pameran
lukisan dan peluncuran buku berjudul “Jejak Lukisan Palsu”, yang
dihadiri para wartawan, kolektor dan penikmat lukisan. “Tujuan kegiatan
ini untuk kebudayaan Indonesia karena salah satu ciri budaya bangsa
adalah seni lukis,” ujar Budi.
Budi menambahkan bahwa salah satu kasus lukisan palsu yang cukup
banyak ada di koleksi Museum Oei Hong Djien, Magelang. “Pameran lukisan
Museum OHD pada April 2012, keautentikan lukisannya diragukan oleh
beberapa pihak,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Syikieb Sungkar yang dipanel dengan Budi
Setiadharma mengatakan bahwa buku “Jejak Lukisan Palsu” merupakan hasil
investigasi PPSI yang komprehensif. “Buku ini adalah hasil investigasi
yang mempelajari lingkup dan sepak terjang lukisan palsu yang terjadi di
Indonesia,” kata salah satu kolektor lukisan ini.
Syikieb memberikan tips mengetahui originalitas lukisan. “Cara
mengetahui lukisan palsu atau tidak adalah menganalisis visual lukisan,
mengetahui asal-asul dan dan riwayat pelukis, serta tes forensik
material lukisan,” ujarnya. (*/HRS)
sumber : http://www.gatra.com/budaya-1/seni/52456-polemik-lukisan-palsu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar